Senin, 06 Februari 2017

 ANCAMAN DAN CELAAN BAGI ORANG 
YANG MENINGGALKAN SHALAT

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمٰنِ الرَّ حِيْمِ

       Dalam kitab-kitab hadits banyak disebutkan peringatan mengenai siksa pedih bagi siapa saja yang meninggalkan shalat. Beberapa hadits yang akan saya sebutkan sebagai contoh ini akan terasa cukup bagi orang yang memahami ucapan seseorang yang ucapannya pasti benar. Pemberi kabar ini adalah seseorang yang telah banyak berkorban demi cintanya kepada umatnya. Karena cintanya ini, beliau berkali-kali mengingatkan kita agar benar-benar memperhatikan masalah ini. Sebenarnya Rasulullah saw sangat menghendaki agar kita menjaga shalat, namun justru kita sering melalaikannya , padahal kita mengaku sebagai umat Rasulullah saw.

       Dari ubadah bin shamit r.a.,ia berkata, "Kekasih saya Rasulullah saw menasihati saya dengan tujuh hal: Janganlah menyekutukan Allah swt dengan apapun, walaupun kamu dipotong-potong, dibakar, atau disalib. Jangan meninggalkan shalat dengan sengaja, karena barang siapa dengan sengaja meninggalkan shalat, sungguh ia telah keluar dari millah (Islam). Janganlah bermaksiat, karena maksiat itu menyebabkan murka Allah swt. Dan jangan minum khamr, karena sesungguhnya ia adalah pangkal segala dosa." (Thabrani - At-Targhib).
       Sebagian ulama berkata bahwa disebutkan dalam hadits, "Barang siapa menjaga shalatnya, niscaya Allah swt akan memuliakannya dengan lima perkara: (1) Dihilangkan kesempitan hidupnya, (2) Diselamatkan dari adzab kubur, (3) Diberikan catatan amal melalui tangan kanannya, (4) Melintasi shirat secepat kilat, (5) Masuk surga tanpa hisab." 
       Dan barang siapa melalaikan shalat, Allah swt akan menyiksanya dengan lima belas adzab. Lima adzab di dunia, tiga adzab ketika mati, tiga adzab didalam kubur, dan tiga adzab pada saat dibangkitkan. 
Lima siksa ketika di dunia yaitu;
(1) Dicabut keberkahan umurnya, (2) Terhapus ciri-ciri keshalihan di wajahnya, (3) Seluruh amal perbuatannya tidak diberi pahala oleh Allah swt, (4) Do'anya tidak diangkat ke langit ,(5) Tidak mendapat bagian dari do'a orang-orang shalih. 
Tiga siksa pada saat kematian yaitu; 
(1) Mati dalam kehinaan, (2) Mati dalam kelaparan, (3) Mati dalam kehausan, walau diminumkan air lautan di dunia ini,tidak akan menghilangkan rasa hausnya. 
Tiga siksa di dalam kubur yaitu;
(1) Dihimpit oleh kuburnya sehingga tulang rusuk kiri dan kanannya saling bersilangan, (2) Dinyalakan api didalam kuburnya, dan ia diguling-gulingkan didalam api itu siang dan malam, (3) Allah swt memasukkan ular berbisa bernama Syuja'ul-Aqra' kedalam kuburnya yang kedua matanya memancarkan api dan kukunya dari besi yang panjang setiap kukunya sepanjang sehari perjalanan. Ular itu akan memekik kepalanya dengan suara seperti halilintar yang menyambar, "Aku adalah Syuja'ul-Aqra', Tuhanku telah menyuruhku agar memukulmu karena kamu telah melalaikan shalat Shubuh hingga terbit matahari, karena kamu telah melalaikan shalat Dzhuhur hingga Ashar, karena kamu telah melalaikan shalat Ashar hingga Maghrib, karena kamu telah melalaikan shalat Maghrib hingga Isya,  karena kamu telah melalaikan shalat Isya hingga Shubuh." Setiap pukulan akan membenamkannya ke tanah sedalam tujuh puluh hasta, ia terus disiksa seperti ini dalam kuburnya sampai hari Kiamat. (Semoga Allah swt menjauhkan kita dari adzab kubur). 
Dan tiga siksa pada hari kebangkitan, yaitu; 
(1) Dihisab dengan sangat berat, (2) Dimurkai oleh Allah swt, (3) Dilemparkan kedalam neraka.
       Riwayat lain menyebutkan, " Barang siapa melalaikan shalat, ia akan datang pada hari Kiamat dan tertulis di wajahnya tiga baris tulisan, yaitu;  
Baris pertama; Wahai orang yang menyia-nyiakan hak Allah swt.
Baris kedua; Wahai orang yang dimurkai Allah swt. Dan
Baris ketiga; Sebagaimana kamu telah menyia-nyiakan hak Allah swt di dunia, maka pada hari ini kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. 


Lebih jelasnya tonton video berikut:




       Mudah-mudahan kita selalu mendapatkan Hidayah dari Allah swt dan selalu bisa mentaati apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, amin....



Maulana Muhammad Zakariyya

Al-Kandahlawi Rah.a.
Himpunan Fadhilah Amal